Senin, 25 Februari 2013

Kronologi perkembangan kerajaan Hindu-Buddha di berbagai wilayah Indonesia PART 1

1.  Kerajaan Kutai (± abad ke-4 )
-  Letak : di tepi Sungai Mahakam,Kaltim
Sumber sejarahnya :
Prasasti benbentuk Yupa (tugu batu peringatan upacara kurban), ditulis dengan bahasa sansekerta dengan huruf palawa. Berarti Yupa Kutai merupakan bukti tertulis pertama yang menunjukkan pengaruh Hindu di Indonesia.
Rajanya :
                 a. Kudungga (nama Indonesia asli)
                 b. Aswawarman sebagai pembentuk Vamsakerta (pembentuk dinasti), dimulai kerajaan yang bercorak Hindu
c. Mulawarman seorang raja besar yang sangat mulia dan baik budinya, telah memberikan sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana di tanah suci Waprakeswara
Agamanya : Hindu
2. Kerajaan Tarumanegara (± abad ke-5)
Letak : Jawa Barat beribukota di Jayasinghapura
-  Sumber Sejarahnya :
                  a. Berita Cina :
        - Dinasti Tang dan Sung : Kerajaan To-lo-mo (Taruma) telah beberapakali mengirim utusannya ke Cina
        - Fa-Hien (musyafir Cina) : pernah singgah di
          To-lo-mo (Taruma) selama 5 bulan (414 M) mengatakan bahwa masyarakat To-lo-mo selain memeluk agama Hindu juga ada yang beragama Budha dan agama ”kotor” (kepercayaan Animisme)
      b. Pasasti : ada 7  buah (5 di daerah Bogor + 1 buah di
          Cilincing (Jakut) + 1 buah di Lebak)
1) Ciaruteun : di Ciampea, sekitar S. Cisadane, Bogor > terdapat gambar sepasang telapak kaki dewa Wisnu
     ( raja Purnawarman)
2) Kebon kopi : di Cibubulang, Bogor > terdapat 2 buah telapak kaki gajah/ telapak gajah Airawata (gajah kendaraan dewa Wisnu)
3)  Jambu : di Bukit Pasir Kaleangkak, sebelah Barat kota Bogor > berisi sanjungan kebesaran, kegagahan, dan keberanian raja Purnawarman
4)  Muara Cianten dan Pasir awi : di Bogor > ditulis
     dengan huruf ikal belum bisa di baca
5)  Tugu : di desa Tugu Cilincing Jakarta Utara >terpan-
     jang dan terpenting , isinya tentang keberhasilan raja
     Purnawarman menggali saluran sepanjang 12 km
     yang bernama Gomati selama 21 hari. Juga pengga-
     lian sungai Candrabaga
6)  Lebak : di Lebak tepi Sungai Cidanghiang, Munjul,
     Pandeglang, Banten > pujian terhadap keperwiraan,
     keagungan dan keberanian raja Purnawarman
Rajanya : Purnawarman
Agamanya : Hindu
3.  Kerajaan Ho-ling/ Kaling/ Kalingga (± abad ke- 7/ 674)
-  Letaknya : Jawa Tengah
-  Sumber sejarahnya : Berita Cina Dinasti Tang, menyebut
   Cho-po (kaling)
-  Rajanya : Ratu Sima (pemimpin yang adil, jujur, tegas,
    disiplin, bijaksana, dekat dengan para Brahmana, selalu
    memikirkan kepentingan rakyat
-  Agamanya : Budha Hinayana
4. Kerajaan Melayu (± abad ke-7)
                -  Letak : di daerah Jambi, di dekat selat Malaka
       -  Sumber sejarahnya :
          a.  Dinasti Tang : mengatakan utusan negeri Mo-lo-yeu (Melayu) pernah datang ke Cina pada tahun 644 dan 645 M membawa upeti sebagai promosi hasil bumi
           b. I-tsing (pendeta Cina) : mengabarkan bahwa sejak tahun 692 kerajaan Melayu ditaklukkan Kerajaan Sriwijaya.
       Kerajaan Melayu baru muncul kembali semenjak  adanya ekspedisi Pamalayu tahun 1275 (melalui ekspedisi Pamalayu, Kerajaan Singhasari menjalin persahabatan dan mengakui kedaulatan Melayu.
    c. Prasasti pada arca Amoghapasa (1286 M) di Padangroco, Sumatera : dituliskan bahwa Kertanegara menghadiahkan arca bagi Srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa. Arca tersebut ditempatkan di tempat suci Dharmasraya.
   d. Arca Manjusri di Candi Jago, Jatim : Kerajaan Melayu memainkan peran kembali di Sumatera pada abad ke -14 dengan rajanya Adityawarman. Adityawarman bersama-sama Gajah Mada telah berhasil menaklukkan Bali
   - Adityawarman salah seorang putra Majapahit keturunan Melayu (putra R. Wijaya dengan Dara Jingga). Sebelum menjadi raja di Melayu, ia pernah menjabat wredhamenteri (menteri tua) di Majapahit dengan gelar Aryadewaraja Pu Aditya.
    - Tahun 1347 Melayu dapat meluaskan wilayahnya sampai ke Pagaruyung (Minangkabau)
    -  Masa pemerintahannya berlangsung sampai tahun 1375
    -  Penganut agama Buddha Tantrayana
    -  Penggantinya : Anangwarman (putra Adityawarman)
4. Kerajaan Sriwijaya (± abad ke-7/ 683)
Letaknya : di dekat kota Palembang (Sumsel)
-  Sumber sejarahnya :
        a. Berita Cina :
       -  I-Tsing  : pernah singgah di Sriwijaya tahun 671 dan 685 : menterjemahkan kitab suci agama Buddha dan menulis tentang Sriwijaya sebagai pusat Budhisme pada abad ke-7
      -  Catatan dinasti Tang menjelaskan bahwa Sriiwijaya telah beberapa kali mengirim utusan ke Cina (tahun 971, 972, 974, 975) . Utusan tersebut saat akan kembali ke Sriwijaya terpaksa bertahan di Kanton (Cina) karena di Sriwijaya sedang bertikai dengan kerajaan di P. Jawa
b. Berita India :
Piagam Nalanda menyebutkan kerajaan sriwijaya memegang peran kunci utama un tuk masuk ke wilayah Nusantara memiliki 2 pelabuhan penting di Selat Malaka (bandar Sriwijaya dan Katana di Ligor) sebagai pelabuhantransit).Raja-raja Sriwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja-raja India,misalnya kerajaan Nalanda dan Colamandala.
c. Berita Arab :
-  Raihan Al Beruni (Persia) : menyebutkan  pulau-pulau di Zabag bernama Swarnadib (Pulau Emas), banyak pedagang Arab yang berdagang di Sriwijaya,bahkan diketemukan perkam-pungan orang Arab di Kerajaan Swiwijaya sebagai tempat tinggal sementara
-   Ahli geografi dan saudagar : menulis tentang Indonesia sejak abad ke-7, menyebutkan kerajaan Zabag/ Sribuza/ Swiwijaya
-   Berita lain : menyebutkan seluruh Nusantara dengan Sribuza banyak menghasilkan kayuwangi
d. Berita Indo Cina  (abad ke-8) : prasasti Nakhon Si Thammarat (selatan Thailan), melaporkan dibangunnya tempat suci di biara Budha oleh raja Sriwijaya
e. Prasasti :
- Kedudukan Bukit (683) di Palembang, menyatakan bahwa Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci (sidhayatra) dengan perahu dan membawa 20.000 orang dan berhasil menaklukkan beberapa daerah
- Talang Tuwo (684) di Palembang : menceriterakan pembuatan taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang untuk kemakmuran rakyat
- Telaga batu  dekat Palembang : menyatakan kutukan bagi rakyat yang melakukan kejahatan dan tidak taat pada perintah raja
-   Kota kapur (686) di Kota Kapur : m enyatakan tentang usaha Sriwijaya untuk menaklukkan Jawa yang tidak setia kepada Sriwijaya
-   Karang Berahi (686) di Karang Berahi : menyatakan permintaan kepada Dewa agar menjaga Siwijaya dan menghukum setiap orang yang bermaksud jahat terhadap Sriwijaya
-   Palas Pasemah di Palas Pasemah Lampung : menceriterakan bahwa daerah Lampun g Selatan telah diduduki oleh Kerajaan Sriwijaya pada akhir abad ke-7
-   Bukit Siguntang di Palembang : ditemukan dalam bentuk arca Budha
-  Ligor di Tanah Genting Kra (Thailand) 775 : bagian depan berisi tentang bangunan Trisamaya Caiya  (bangunan untuk Budha), Awalokiteswara, dan wajrapani.Bagian belakang berisi tentang raja Wisnu dan keluarga Sri Maharaja Syailendra
-  Kanton : menceritakan tentang batuan  Raja sriwijaya dalam memperbaiki sebuah kuil agama Thao diKanton
-  Nalanda di Benggala, India (860) : menyebutkan raja Balaputradewa yang membangun tempat tinggal untuk para pelajar dan sebuah biara
Rajanya :
1. Dapunta Hyang Sri Jayanegara (683)
 2. Dharmasetu
3. Balaputradewa (860), dapat diketahui dari prasasti Nalanda > kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya, menjadikan Sriwijaya sebagai :
    -  kerajaan maritim yang besar sehingga dapat menguasai ekonomi perdagangan pelayaran di Asia Tenggara
    -  pusat perkembangan agama Budha di Asia Tenggara
    -  negara nasional pertama Indonesia
4. Cudamaniwarmadewa
5. Sanggrama Wijayatunggawarman, dapat diketahui dari prasasti Linggapala di Kanton
    Sriwijaya mengalami kemunduran, karena :
        penyerangan oleh  Dharmawangsa (990) dari Jawa
        banyak daerah taklukkannya yang melepaskan diri
        penyerangan oleh kerajaan Colamandala, India tahun 1025 dan 1030
        penyerangan oleh kerajaan Singasari tahun 1275
        penyerangan oleh kerajaan Majapahit tahun 1377
Agamanya : Budha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar