- Letak : di tepi Sungai Mahakam,Kaltim
- Sumber sejarahnya :
Prasasti benbentuk Yupa (tugu batu peringatan upacara kurban),
ditulis dengan bahasa sansekerta dengan huruf palawa. Berarti Yupa Kutai
merupakan bukti tertulis pertama yang menunjukkan pengaruh Hindu di Indonesia.
- Rajanya :
a. Kudungga (nama Indonesia asli)
b. Aswawarman sebagai pembentuk Vamsakerta
(pembentuk dinasti), dimulai kerajaan yang bercorak Hindu
c. Mulawarman seorang raja besar
yang sangat mulia dan baik budinya, telah memberikan sedekah 20.000 ekor sapi
kepada kaum Brahmana di tanah suci Waprakeswara
- Agamanya : Hindu
2. Kerajaan Tarumanegara (± abad ke-5)
- Letak
: Jawa Barat beribukota di Jayasinghapura
- Sumber
Sejarahnya :
a. Berita Cina :
- Dinasti Tang dan Sung : Kerajaan
To-lo-mo (Taruma) telah beberapakali mengirim utusannya ke Cina
- Fa-Hien (musyafir Cina) : pernah
singgah di
To-lo-mo (Taruma) selama 5 bulan (414
M) mengatakan bahwa masyarakat
To-lo-mo selain memeluk agama Hindu juga ada yang beragama Budha dan agama
”kotor” (kepercayaan Animisme)
b. Pasasti
: ada 7 buah (5 di daerah Bogor + 1 buah
di
Cilincing (Jakut) + 1 buah di Lebak)
1) Ciaruteun : di
Ciampea, sekitar S. Cisadane, Bogor > terdapat gambar sepasang telapak kaki
dewa Wisnu
( raja Purnawarman)
2) Kebon kopi :
di Cibubulang, Bogor > terdapat 2 buah telapak kaki gajah/ telapak gajah
Airawata (gajah kendaraan dewa Wisnu)
3) Jambu : di Bukit Pasir Kaleangkak, sebelah
Barat kota Bogor > berisi sanjungan kebesaran, kegagahan, dan keberanian raja
Purnawarman
4) Muara Cianten dan Pasir awi : di Bogor >
ditulis
dengan huruf ikal belum bisa di baca
5) Tugu : di desa Tugu Cilincing Jakarta Utara
>terpan-
jang dan terpenting , isinya tentang
keberhasilan raja
Purnawarman menggali saluran sepanjang 12
km
yang bernama Gomati selama 21 hari. Juga
pengga-
lian sungai Candrabaga
6) Lebak : di Lebak tepi Sungai Cidanghiang,
Munjul,
Pandeglang, Banten > pujian terhadap
keperwiraan,
keagungan dan keberanian raja Purnawarman
- Rajanya
: Purnawarman
- Agamanya
: Hindu
3. Kerajaan Ho-ling/ Kaling/
Kalingga (± abad ke- 7/ 674)
- Letaknya : Jawa Tengah
- Sumber sejarahnya : Berita Cina Dinasti Tang,
menyebut
Cho-po (kaling)
- Rajanya : Ratu Sima (pemimpin yang adil,
jujur, tegas,
disiplin, bijaksana, dekat dengan para
Brahmana, selalu
memikirkan kepentingan rakyat
- Agamanya : Budha Hinayana
4. Kerajaan
Melayu (± abad ke-7)
- Letak
: di daerah Jambi, di dekat selat Malaka
-
Sumber sejarahnya :
a. Dinasti Tang : mengatakan utusan negeri Mo-lo-yeu
(Melayu) pernah datang ke Cina pada tahun 644 dan 645 M membawa upeti sebagai promosi
hasil bumi
b. I-tsing
(pendeta Cina) : mengabarkan bahwa sejak tahun 692 kerajaan Melayu ditaklukkan Kerajaan
Sriwijaya.
Kerajaan Melayu baru muncul kembali
semenjak adanya ekspedisi Pamalayu tahun
1275 (melalui ekspedisi Pamalayu, Kerajaan Singhasari menjalin persahabatan dan
mengakui kedaulatan Melayu.
c. Prasasti pada arca Amoghapasa (1286 M)
di Padangroco, Sumatera : dituliskan bahwa Kertanegara menghadiahkan arca bagi
Srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa. Arca tersebut ditempatkan di tempat suci
Dharmasraya.
d. Arca Manjusri di Candi Jago, Jatim :
Kerajaan Melayu memainkan peran kembali di Sumatera pada abad ke -14 dengan
rajanya Adityawarman. Adityawarman bersama-sama Gajah Mada telah berhasil
menaklukkan Bali
- Adityawarman
salah seorang putra Majapahit keturunan Melayu (putra R. Wijaya dengan Dara
Jingga). Sebelum menjadi raja di Melayu, ia pernah menjabat wredhamenteri
(menteri tua) di Majapahit dengan gelar Aryadewaraja Pu Aditya.
- Tahun
1347 Melayu dapat meluaskan wilayahnya sampai ke Pagaruyung (Minangkabau)
-
Masa pemerintahannya berlangsung sampai tahun 1375
-
Penganut agama Buddha Tantrayana
-
Penggantinya : Anangwarman (putra Adityawarman)
4. Kerajaan Sriwijaya (± abad ke-7/ 683)
- Letaknya
: di dekat kota Palembang (Sumsel)
- Sumber
sejarahnya :
a. Berita Cina :
-
I-Tsing : pernah singgah di
Sriwijaya tahun 671 dan 685 : menterjemahkan kitab suci agama Buddha dan menulis
tentang Sriwijaya sebagai pusat Budhisme pada abad ke-7
- Catatan
dinasti Tang menjelaskan bahwa Sriiwijaya telah beberapa kali mengirim utusan
ke Cina (tahun 971, 972, 974, 975) . Utusan tersebut saat akan kembali ke
Sriwijaya terpaksa bertahan di Kanton (Cina) karena di Sriwijaya sedang
bertikai dengan kerajaan di P. Jawa
b. Berita India :
Piagam Nalanda
menyebutkan kerajaan sriwijaya memegang peran kunci utama un tuk masuk ke
wilayah Nusantara memiliki 2 pelabuhan penting di Selat Malaka (bandar Sriwijaya
dan Katana di Ligor) sebagai pelabuhantransit).Raja-raja Sriwijaya pernah
menjalin hubungan dengan raja-raja India,misalnya kerajaan Nalanda dan
Colamandala.
c. Berita Arab :
- Raihan Al Beruni (Persia) : menyebutkan pulau-pulau di Zabag bernama Swarnadib (Pulau Emas),
banyak pedagang Arab yang berdagang di Sriwijaya,bahkan diketemukan
perkam-pungan orang Arab di Kerajaan Swiwijaya sebagai tempat tinggal sementara
- Ahli geografi dan saudagar : menulis tentang
Indonesia sejak abad ke-7, menyebutkan kerajaan Zabag/ Sribuza/ Swiwijaya
- Berita lain : menyebutkan seluruh
Nusantara dengan Sribuza banyak menghasilkan kayuwangi
d. Berita Indo
Cina (abad ke-8) : prasasti Nakhon Si
Thammarat (selatan Thailan), melaporkan dibangunnya tempat suci di biara Budha
oleh raja Sriwijaya
e. Prasasti :
- Kedudukan Bukit
(683) di Palembang, menyatakan bahwa Dapunta Hyang mengadakan perjalanan suci
(sidhayatra) dengan perahu dan membawa 20.000 orang dan berhasil menaklukkan
beberapa daerah
- Talang Tuwo
(684) di Palembang : menceriterakan pembuatan taman Sriksetra oleh Dapunta
Hyang untuk kemakmuran rakyat
- Telaga
batu dekat Palembang : menyatakan kutukan
bagi rakyat yang melakukan kejahatan dan tidak taat pada perintah raja
- Kota kapur (686) di Kota Kapur : m enyatakan
tentang usaha Sriwijaya untuk menaklukkan Jawa yang tidak setia kepada
Sriwijaya
- Karang Berahi (686) di Karang Berahi :
menyatakan permintaan kepada Dewa agar menjaga Siwijaya dan menghukum setiap
orang yang bermaksud jahat terhadap Sriwijaya
- Palas Pasemah di Palas Pasemah Lampung :
menceriterakan bahwa daerah Lampun g Selatan telah diduduki oleh Kerajaan
Sriwijaya pada akhir abad ke-7
- Bukit Siguntang di Palembang : ditemukan
dalam bentuk arca Budha
- Ligor di Tanah Genting Kra (Thailand) 775 :
bagian depan berisi tentang bangunan Trisamaya Caiya (bangunan untuk Budha), Awalokiteswara, dan wajrapani.Bagian
belakang berisi tentang raja Wisnu dan keluarga Sri Maharaja Syailendra
- Kanton : menceritakan tentang batuan Raja sriwijaya dalam memperbaiki sebuah kuil
agama Thao diKanton
- Nalanda di Benggala, India (860) :
menyebutkan raja Balaputradewa yang membangun tempat tinggal untuk para pelajar
dan sebuah biara
Rajanya :
1. Dapunta Hyang
Sri Jayanegara (683)
2. Dharmasetu
3. Balaputradewa
(860), dapat diketahui dari prasasti Nalanda > kerajaan Sriwijaya mencapai
puncak kejayaannya, menjadikan Sriwijaya sebagai :
-
kerajaan maritim yang besar sehingga dapat menguasai ekonomi perdagangan
pelayaran di Asia Tenggara
- pusat
perkembangan agama Budha di Asia Tenggara
-
negara nasional pertama Indonesia
4.
Cudamaniwarmadewa
5. Sanggrama
Wijayatunggawarman, dapat diketahui dari prasasti Linggapala di Kanton
Sriwijaya mengalami kemunduran, karena :
–
penyerangan
oleh Dharmawangsa (990) dari Jawa
–
banyak
daerah taklukkannya yang melepaskan diri
–
penyerangan
oleh kerajaan Colamandala, India tahun 1025 dan 1030
–
penyerangan
oleh kerajaan Singasari tahun 1275
–
penyerangan
oleh kerajaan Majapahit tahun 1377
Agamanya : Budha